Kamis, 21 Januari 2010

Mendeskripsikan proses pelestarian dhamma dan vinaya

1.menjelskan cara-cara melestarikan dhamma dan vinaya
2.menceritakan sejarah dasar-dasar pelestarian dhamma dan vinaya
3.menyebutkan perilaku yang dapat melestarikan dhamma dan vinaya
4.menjelaskan manfaat melaksanakan dhamma dan vinaya dengan baik

jawaban

1.adalah dengan cara mempraktikkannya dalam kehidupan kita sendiri serta membantu menunjukkan jalan kepada orang lain untuk mengenal dan mempraktikkannya juga.
2.
Buddha mendirikan persamuan para Bhikkhu dan Bhikkhuni, dan menetapkan peraturan disiplin yang disebut VINAYA untuk membimbing persamuan tersebut. Ajaran-ajaran Buddha sendiri disebut DHAMMA. Dharma berasal dari percakapan-percakapan dan khotbah-khotbah yang diberikan kepada para bhikkhu, bhikkhuni, dan masyarakat awam.

Tiga bulan setelah Buddha parinirvana, para murid dekatnya mengadakan pertemuan di Rajagaha. Y.A.Maha Kasyapa, bhikkhu tertua yang paling dihormati, memimpin pertemuan tersebut. Dua tokoh penting yang ahli dalam dua bidang yang berbeda : DHAMMA dan VINAYA juga hadir. Y.A.Ananda, teman dan pengikut terdekat Buddha selama 25 tahun, dengan bakat ingatan yang luar biasa, dapat mengucapkan kembali apa yang telah dikhotbahkan oleh Buddha. Seorang lagi adalah Y.A.Upali, yang mengingat semua peraturan Vinaya.
3.Hanya dengan praktek dan merealisasikan Dhamma kita dapat benar-benar melihat .... Sang Buddha juga mengatakan, “Bahwa Dhamma dan Vinaya sebagai pengganti diriku
4.a. kita dapat dengan mudah mencapai keberadaan yang tenang dan bahagia. Kita tak perlu lagi mencari atau mereka-reka cara bagi kehidupan kita.
b. kita bisa hidup bersama sebagai satu kesatuan, dan pergaulan pun bisa berlangsung dengan lancar.
c. kita bisa tinggal bahagia di dalam kesederhanaan karena bisa membatasi jumlah barang atau keperluan yang kita gunakan.